Tips Tak Terkalahkan Dalam Bermain PES 2019






Siapa sih yang  suka main PES dan mau kalah? Game simulasi sepakbola satu ini memang banyak digemari. Mulai dari anak-anak sampai remaja, bahkan orang dewasa. Bagi sebagian orang mungkin, it’s just a game, cuman permainan. Tapi bagi kebanyakan orang (termasuk gue, obviously), selain menghilangkan stress, PES dianggap standar kehebatan dan harga diri di kalangan teman-teman. Haha.

                Sebenarnya sih gue gak terlalu mahir bermain PES 2019. Awal bermain pada tahun 2011 saat baru lulus pondok. Permainan gue pun biasa aja sebenarnya. Tapi memang persentase menangnya lebih tinggi dari kalah (haha sombong dikit). Singkat cerita saat kuliah dan memasuki lingkungan baru, teman-teman baru juga banyak yang memainkan game ini, dan gue pun mulai pamer kehebatan (saat itu gue piker gue udah paling hebat). Sampai suatu hari gue bertemu dengan senior legend gue yang bernama Izzul Fahmi. Pengalaman  main lawan beliau susahnya minta ampun. Gue gak pernah menang sekali pun. Parahnya lagi, berkali-kali gue dipermalukan dan dibantai menggunakan klub-klub kecil (dan hina menurut gue wkwk) seperti reading, Norwich dll dengan skor yang memalukan sementara gue make klub besar seperti Bayern Munich, Real Madrid, dan Barcelona.

                Untuk beberapa lama (6 bulan) gue masih semangat untuk mempelajari dan mencari cara mengalahkan beliau. Tapi setelah 6 bulan berlalu gue putus asa juga. Dan akhirnya gue pun dengan sangat terhina (haha) meminta pencerahan dan minta bimbingan beliau untuk mengalahkan atau paling tidak bisa mengingmbangi beliau. Dan saat yang ditunggu pun akhirnya datang. Beliau bersedia berbagi tips dan triknya.

                Satu hal penting yang diajarkan beliau adalah, bahwa PES adalah simulasi bermain bola, maka cara paling sederhana untuk bisa bermain dengan baik (atau bahkan tak terkalahkan) adalah memahami strategi sepakbola/ paham cara bermain bola. PES itu tidak Cuma mencetak goal doang. Dari sini ada beberapa tips penting yang gue ingat dan gue amalkan sampai sekarang, dan Alhamdulillah hampir gak pernah kalah.


1.       Selalu Tenang dan Amati Permainan Lawan


Tips penting menurut gue, karena ini tentang mental. Sebagian besar kalian pasti terburu-buru untuk mencetak gol, memencet tombol R1 (lari) tanpa henti. Well, it’s not always working, bud. Sebetulnya main melawan orang yang bermain cepat dan selalu lari sangatlah mudah. Namun jika kita tidak tenang, kita akan mudah terbawa oleh permainan lawan, hasilnya kita jadi terburu-buru mengumpan bola dan pasti akan banyak salah umpan, apalagi dalam keadaan tertinggal. Bermain terburu-buru, jangan harap bisa comeback. Jarang sekali atau bahkan tidak pernah. Jika kalian pengamat sepakbola pasti kalian familiar dengan gaya main tenang Barcelona atau Man City yang mengedepankan possession, dan ini adalah cara terampuh. Jangan terpancing, kalian yang harus membawa permainan, bukan terbawa. Selalu lihat teman yang kosong, ciptakan space dengan mengumpan ke pemain belakang jika perlu.



2.       Menguasai Tengah Lapangan (Midfield)


Yang gak kalah penting berikutnya adalah battle of midfield atau perang tengah lapangan. Orang yang menguasai tengah lapangan adalah orang yang menguasai alur pertandingan. Maka sangat krusial dalam memilih pemain tengah (CM, CDM). Selalu utamakan memilih pemain berakurasi umpan tinggi (short & long pass). Karena umpan dalam bermain paling banyak terjadi di tengah lapangan. Dengan banyak mengontrol bola di lapangan, lawan akan terpancing untuk memajukan pemain bertahannya dan melakukan pressing tinggi. Dalam keadaan terdesak inilah, akurasi umpan pemain tengah sangat berpengaruh. Adapun untuk gelandang bertahan (CDM) utamakan dengan yang berkemampuan fisik tinggi, seperti speed, strength,atau pun jump reach karena ini sangat penting untuk membantu bek dalam bertahan. 

3.       Selalu Jaga Bentuk Formasi


Berikutnya, yang menurut gue paling penting yaitu menjaga formasi. Ngapain kalian capek-capek atur formasi di awal main kalau gak paham fungsinya? Bukan cuman saat menyerang dan mencetak gol, tapi juga dalam bertahan.

Dalam bertahan, sebagian besar kalian (dan pengalaman main dengan teman-teman gue) selalu menekan tombol X dan R1 yang membuat pemain berlari sambil melakukan pressing. Yang lebih ekstrim lagi, sebagian menambahkan X + Kotak +R1 sehingga pemain yang melakukan pressing akan bertambah. Jika bermain dengan lawan yang noob alias amatir cara ini memang ampuh dan praktis. Sangat mudah merebut bola. Tapi jika bermain dengan lawan yang di atas rata-rata kalian akan sangat kesulitan. Permainan akan amburadul, formasi pun jadi acak-acakan. Jadinya seperti bermain gulat daripada bermain bola. Kurang taktis dan tidak elegan.

Lalu bagaimana caranya bertahan, merebut bola tanpa merusak formasi? Emang bisa?

Bisa banget. Kuncinya satu; jaga pemain tengah selalu dalam posisinya. Ketika lawan mulai menyerang atau melakukan serangan balik, jangan terburu-buru mengejar bola dengan menekan tombol X dan R1 tadi. Arahkan krusor pemain ke pemain tengah kalian, lalu mundurkan dia sejauh mungkin. Dengan begitu, gelandang tengah lain akan mulai membayangi musuh dan merebut bola dengan sendirinya. Ketika gelandang sudah mundur dalam keadaan yang semestinya, disinilah bek 4 kalian akan menunaikan tugasnya. Tugas bek adalah bertahan, maka selalu pastikan bahwa bek selalu membentuk garis lurus. Dan ini hanya terjadi ketika pemain tengah menunaikan tugasnya mundur dan menjaga area tengah saat serangan datang. Bek yang 4 pun akan memarking Striker lawan dan membayangi pemain sayap lawan. Ini adalah langkah utama dari ultimate defense yang akan gue ajarkan. 


4.       Shadow Marking


Yang terakhir, gue selalu menganggap ini ultimate defense atau defense absolut gue saat bermain. Dan dari pengakuan teman-teman gue, sulitnya bukan main untuk menjebol pertahanan gue. Caranya gimana? Ya shadow marking.


Apasih shadow marking itu?


Bagi pengamat bola pasti tau dan familiar dengan shadow marking. Shadow marking adalah cara bertahan dengan membayangi pemain. Lebih jelasnya, saat ingin merebut bola, arahkan krusor pemain ke pemain terdekat kalian yang paling dekat dengan lawan yang membawa bola. Tapi jangan berusaha menekel bola kecuali kalian sudah pasti akan mendapatkannya. Lalu jika tidak menekel untuk apa pemain tadi kalian gerakkan? Gunanya adalah untuk membayangi arah kemungkinan umpan yang akan dilancarkan lawan. Dalam bahasa sederhananya, menebak arah umpan lawan, atau menutup jalur umpan yang tersedia. Jika penjelasan ini terlalu rumit silahkan lihat gambar di bawah.

Di gambar Parejo tidak memiliki opsi untuk mengumpan bola ke depan, dan terpaksa mengumpan balik ke arah gawang dan beknya sendiri

Ketika satu opsi umpan berhasil kalian tutup dan opsi yang lain tersedia, segera ganti krusor pemain secara manual dan tutup peluang umpan yang ada tersebut. Seperti itu setiap ada opsi umpan bagi lawan. Dengan melakukan shadow marking terus menerus, lawan kalian akan frustasi dan kebingungan mencari opsi umpan yang ada, sehingga lawan akan melakukan umpan terburu-buru dan terpaksa. Fungsi dari pemain yang melakukan shadow marking tadi adalah untuk memotong umpan lawan. Merebut bola tanpa bersusah payah. Lawan kalianlah yang akan mengumpan bola ke kaki kalian. Mudah bukan? Tidak, ini adalah trik paling sulit yang gue pelajari dari abang lejen.

Teknik ini adalah dengan menggabungkan setiap poin-poin di atas. Dengan tenang dan sabar kalian akan belajar memahami pola permainan lawan, kalian akan bisa menebak kemana arah umpannya saat bola berada di tengah, belakang, atau depan. Karena percaya atau tidak, gerakan menyerang lawan kalian adalah itu itu saja. Dengan kesabaran kalian, rasa gusar dan frustasi akan memudahkan kalian memprediksi umpan dan arah bola sehingga mereka melakukan kesalahan-kesalahan umpan konyol, seperti menyerahkan dan mengantarkan bola ke kaki pemain kalian.


Baca Juga:  Tips dan Trik Bermain PES 2019 Agar Semakin Jago!


Tapi perlu diingat, trik ini tidaklah instan. Butuh waktu untuk terbiasa menggunakannya. Apalagi jika kalian sudah terlalu terbiasa untuk bertahan dengan X+R1. Tentu itu tidak salah, tapi ada yang lebih efektif untuk mempermalukan lawan. wkwk. Ngapain capek-capek jika ada yang lebih efektif? Membiasakan trik ini butuh sekitar 10 kali bermain dan bertahan tanpa X+R1. Mencoba mengarahkan pemain secara manual sulitnya minta ampun naudzubillah. Tapi setelah terbiasa, kalian akan lebih leluasa dalam bertahan, paham pentingnya formasi dan bisa berimprovisasi dengan memadukan shadow marking dengan pressing standar X+R1, dan hasilnya kalian akan sangat jarang kalah.

Sekali lagi gue ingetin, trik shadow marking ini benar-benar sulit. Saat masa pembiasaan (10-20 kali main pertama) menggunakannya, gue yakin kalian akan dibantai habis-habisan. Tapi itulah prosesnya. Jika kalian sabar sampai terbiasa dan mampu menguasainya, bermain tak terkalahkan bukan sekedar omong kosong. Dan prinsip permainannya pun akan selalu sama baik PES 2019 atau pun 2000 sekian nanti. Silahkan dicoba!.

Komentar